jump to navigation

Berburu Beasiswa S2 Luar Negeri (episode 2) November 6, 2008

Posted by pakjappy in Kejar Beasiswa Luar Negeri.
Tags:
trackback

Setelah menunggu selama kurang lebih 2 bulan, akhirnya keluar juga pengumuman dari penyelenggara beasiswa IFP (Ford Foundation) pada 31 Oktober 2008 lalu. Hasilnya………….? Setelah membolak-balik daftar tersebut saya tidak melihat nama saya tertera dalam daftar nama pelamar yang lolos seleksi tahap pertama. Artinya saya TIDAK LULUS!! Gubraaakkkkk! Hiks..hiks..hiks..! Sedih? Ya iyalah…. Tapi tidak banyak…. Jangan banyak-banyak sedihnya karena masih ada beberapa peluang yang sedang menunggu saya untuk mencapai impian saya. Bukan berarti sedihnya harus dibagi-bagi untuk beberapa peluang tersebut lho…

Benar sekali, saat ini saya sedang melamar beberapa beasiswa yang (mudah-mudahan) bersedia menyekolahkan saya ke luar negeri. Beasiswa-beasiswa tersebut antara lain: beasiswa IFP (FordFoundation) yang sudah gagal, ADS (Australian Development Scholarship), StuNed (beasiswa dari pemerintah Belanda) dan Beasiswa Dikti (dari pemerintah Indonesia). Jika dihitung-hitung, peluang saya yang terbesar adalah Beasiswa Dikti karena beasiswa ini dikhususkan untuk mereka yang berprofesi sebagai dosen seperti saya. Kuota yang disediakan oleh pemerintah untuk dosen, baik dosen negeri maupun swasta, berjumlah 1.000 orang. Saya sendiri belum punya data akurat berapa jumlah dosen yang ada di negeri ini tapi tentu saja dengan segmen yang demikian jelasnya, ditambah kuota yang sangat besar tersebut, bahkan untuk seorang dosen pesimis dengan kemampuan bahasa Inggris yang tidak terlalu istimewa pun akan merasa optimis.

Beasiswa ADS yang akan diumumkan pada bulan Desember nanti, menawarkan tempat bagi 300 orang penerima beasiswa dari total pelamar sekitar 6.000-an orang setiap tahunnya. Kabarnya yang akan dipanggil wawancara dan tes IELTS berjumlah sekitar 600-an orang, artinya tinggal dikurangi 300 orang lagi untuk memenuhi kuota.

Beasiswa StuNed juga tidak jauh berbeda dengan ADS. Jumlah pelamar dan kuotanya setali tiga uang. Bedanya, saya menempuh jalur khusus, yaitu jalur StuNed pre-registrasi khusus untuk pelamar yang berdomisili di luar pulau Jawa. Pelamar StuNed pre-registrasi yang dinyatakan lulus akan memperoleh provisional award, semacam surat jaminan awal untuk memperoleh beasiswa jika mampu meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya hingga memenuhi persyaratan universitas tujuan di negerinya Marco Van Basten. Nah, khusus untuk StuNed ini, katanya mau diumumkan lewat e-mail masing-masing pelamar pada bulan Oktober tapi hingga Nopember belum kunjung tiba surat yang diidam-idamkan mampir ke inbox saya. Menegangkan bukan? Menurut teman-teman yang sudah pernah melamar tahun lalu, pengumumannya keluar pada awal bulan Nopember. Nah, semakin menegangkan bukan? Bukankah sekarang tanggal 5 Nopember? Bukankah sekarang awal Nopember? Setiap hari saya membuka inbox saya di Yahoo! dengan perasaan gundah gulana.. hehe… Mudah-mudahan saat anda membaca posting ini, saya sedang bergembira ria karena dinyatakan lulus serta sedang memegang Provisional Award di tangan saya dan bukannya sedang manyun… Mudah-mudahan…. Amin…!

(to be continued…….)

Comments»

No comments yet — be the first.

Leave a comment